Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Inovasi Terbaru dari Negara Inggris , Kolam Berenang Terapung di Atas Gedung Tinggi

London -  Infinity pool atau kolam renang infinity mungkin sudah tidak asing lagi bagi wisatawan. Tapi, pernahkan kamu berenang di sebuah kolam renang terapung? Ya, pengalaman tersebut ternyata bisa kamu temukan di London. Dilansir Daily Celebrity, sebuah apartemen mewah di London menawarkan sensasi baru bagi wisatawan dengan menghadirkan kolam renang apung atau Skies Swimming pool. Kolam renang ini membentang di antara dua gedung apartemen Consular office Garden yang terletak di kawasan 9 Elms, London, Inggris. Kolam renang sepanjang 25 meter ini membentang di antara lantai 10 dari dua gedung apartemen yang menjulang tinggi dan menawarkan sensasi berenang yang menakjubkan. Menariknya lagi, para pengunjung bisa menikmati pemandangan cakrawala London, termasuk London Eye dan Westminster dari kolam renang yang ada di ketinggian 35 meter atau 115 kaki ini. Kolam renang ini sendiri dirancang oleh tim arsitek dari Arup Associates, dengan insinyur Eckersley O'Callaghan, dan desainer akua

Kekerasan Seksual Terjadi Dinegara-negara Afrika dan Menjadikan Senjata Perang di Tigray

Tigray - Kekerasan seksual digunakan sebagai senjata perang di Tigray Ethiopia, kepala bantuan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Kamis (15/4), mendorong utusan AS untuk menantang diamnya badan tersebut, dengan bertanya: "Apakah kepedulian orang Afrika tak sebesar mereka yang mengalami konflik di negara lain? " Pejabat PBB itu, Mark Lowcock, mengatakan krisis kemanusiaan di Tigray telah memburuk selama sebulan terakhir dengan tantangan untuk membantu akses dan orang-orang yang sekarat karena kelaparan. Dia mengatakan badan dunia itu belum melihat bukti bahwa tentara dari negara tetangga Eritrea - yang dituduh melakukan pembantaian dan pembunuhan di Tigray - telah ditarik. " Sangatlah jelas: konflik belum berakhir dan keadaan tidak membaik," kata Lowcock, menurut catatannya untuk pengarahan pribadi, yang diminta oleh Amerika Serikat, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Jumat (16/4). Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Linda Thomas-Greenf