Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Pemkot Jakpus Melakukan Kegiatan "Gerebek Lumpur" Melibatkan 10 Alat Berat Dan 100 Orang Guna Mencegah Dampak Musim Hujan

Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengeruk lumpur di aliran Kali Krukut pada Kamis (30/9/2021). Lokasi pengerukan terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav 34, Tanah Abang. Kegiatan yang bertajuk Gerebek Lumpur ini adalah hasil kerja sama dari Dinas Sumber Daya (SDA) Air DKI Jakarta, Balai Besar Sungai dan Waduk Ciliwung (BBSWC), dan Pemkot Jakarta Pusat melalui Suku Dinas SDA. "Hari ini kami melibatkan 100 orang untuk penanggulangan pencegahan dampak dari musim penghujan,"kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma saat ditemui di lokasi pada Kamis (30/9/2021) siang, seperti dilansir Warta Kota. Dhany mengatakan, awalnya ada 15 titik lokasi yang kerap dilanda genangan dan banjir di wilayah Jakarta Pusat. Namun, kini jumlahnya berkurang signifikan. "Saat ini ada lima titik, dan yang menjadi prioritas utama ada di aliran Kali Krukut di Kecamatan Tanah Abang ini,"ucap Dhany. Guna menyelesaikan pengerukan ini, ada 10 alat berat yang telah disediakan. S

Segerombolan Ikan Teri Muncul di Tepi Pantai Selatan Jogja

Jakarta - Sebuah video clip nelayan di pantai selatan DIY sibuk menangkap ikan teri di tepi pantai ramai dibicarakan warganet. Pasalnya, ribuan ikan teri berloncatan ke permukaan air seolah ingin pergi ke daratan. Seperti yang ditayangkan dalam akun instagram @areajogja. Fenomena langka di laut selatan DIY tersebut diakui oleh sejumlah nelayan di pantai selatan Kulon Progo. Dalam beberapa hari belakangan, ikan teri yang bisa disebut ikan juwi memang banyak bermunculan di pinggiran pantai. Bardi, salah seorang nelayan di Pantai Glagah mengakui ikan teru ini sudah muncul hampir sepekan. Ikan sebesar jempol orang dewasa ini mudah ditangkap di pinggiran pantai dengan jala. Para nelayan sebenarnya menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang biasa. Karena ikan teri merupakan ikan musiman yang banyak muncul ketika menjelang bulan purnama pada malam hari. "Kalau muncul biasanya sejak petang sampai malam, dan ikannya itu bergerombol dalam jumlah yang banyak,"katanya, Rab

Sebuah Tiang PJU Yang Patah Tersangkut Bus di Cirendeu Belum Diperbaiki

Jakarta - Tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang patah karena kabel tersangkut bus pada 1 September 2021 tak kunjung diperbaiki hingga kini. Setelah dua pekan berlalu, tiang tersebut masih dibiarkan patah dan lampu penerangan jalan menjorok ke badan Jalan Cirendeu Raya. Sejumlah kabel juga masih terlihat menjuntai hingga menyentuh aspal. Akses keluar masuk toko mebel yang berada di dekat tiang PJU patah itu terhalang kabel tersebut. Tak ada satu pun petugas dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang datang dan membenahi tiang PJU yang patah beserta kabel yang menjuntai itu. "Dari kemarin pas ambruk itu belum ada penanganan sama sekali,"ujar Yanto, warga setempat dan pengusaha mebel, Rabu (15/9/2021). Masih menurut Yanto, dua system baliho yang ambruk ke jalan saat kabel tersangkut bus itu sudah dibenahi pihak pemilik baliho sejak pekan lalu. Wartawan telah menanyakan pembiaran tiang PJU yang pata

Arus Survei Indonesia: Sebanyak 62% Warga Tidak Puas Dengan Kebijakan PPKM Darurat

Jakarta - Sebanyak 62 persen publik menyatakan ketidakpuasannya terhadap penerapan kebijakan PPKM Darurat. Berbanding 16 persen publik yang merasa puas dengan kebijakan tersebut. Temuan itu dirilis oleh Lembaga Arus Survei Indonesia. Survei ini dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Indonesia dengan metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Jumlah responden yakni 1200 dengan margin of error +/ - 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. "Hanya 16% responden yang mengatakan puas atas pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat, sementara 62% mengatakan tidak puas. Sisanya 22% mengaku tidak tahu/tidak jawab," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rifan saat memaparkan hasil survei Arus Survei Indonesia bertema Evaluasi Publik Terhadap Penanganan Pandemi dan Peta Elektoral 2024 secara virtual, Rabu (8/9). Ada sejumlah pendapat publik yang tidak puas terhadap PPKM Darurat. Mulai dari pendapatan menurun, sulit mencari kerja hingga PPKM dirasa

Akhirnya Buronan Kasus Korupsi Pupuk Curah Sejumlah Rp 7,2 Milliar Berhasil Ditangkap Kejati Sumut

Jakarta - Tim intelijen Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menangkap SS yang sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Oktober 2020. SS merupakan tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi pada PT BGR (Persero) Cabang Medan. Dalam pelaksanaannya ada kerja sama jasa pembongkaran pupuk curah milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) di Medan dari kapal pengangkutan, pengantongan, dan pemuatan pupuk di gudang penyimpanan periode 2016 sampai 2018. Pelaksana tugas Kasi Penkum Kejati Sumut, PDE Pasaribu, mengatakan tersangka SS ditangkap di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. "Berdasarkan stock opname yang dilakukan PT BGR dengan PT Pupuk Kaltim diketahui adanya pupuk yang hilang dan susut dengan kerugian negara berdasarkan perhitungan sementara oleh tim Jaksa Penyidik mencapai Rp7.280.359.129. Modusnya adalah pada saat pembongkaran dan pengemasan ulang,"kata Pasaribu, Rabu (1/9). Dalam kasus dugaan korupsi ini, ada juga DPO ata